Minggu, 23 Agustus 2009

NOMA

A gangrenous stomatitis, usually beginning in the mucous membrane of the corner of the mouth or cheek, and then progressing fairly rapidly to involve the entire thickness of the lips or cheek (or both), with conspicuous necrosis and complete sloughing of tissue; usually observed in poorly nourished children and debilitated adults, especially in lower socioeconomic groups, and frequently preceded by another disease, e.g., kala azar, dysentery, or scarlet fever. A similar process (n. pudendi, noma vulvae) also may involve the labia majora. Several organisms are usually found in the necrotic material, but fusiform bacilli, Borrelia organisms, staphylococci, and anaerobic streptococci are most frequently observed.

Syn: cancrum oris, corrosive ulcer, stomatonecrosis, stomatonoma, water canker.

Catatan : Penanganan utama dititikberatkan pada keadaan umum anak-anak penderita Noma, terutama sanitasi, kondisi gizi serta penyakit penyerta (komplikasinya) keadaan gizi yang terutama diperhatikan adalah keadaan kekurangan vitamin, protein dan zat besi yang biasanya ditemui pada anak-anak yang menunjukkan kondisi gizi yang buruk. Penyakit penyerta ditangani dengan menggunakan antibiotik yang sesuai dengan komplikasi yang diderita. Kerusakan wajah yang dialami umumnya diperbaiki dengan bedah plastik, dan ini dilakukan karena kerusakan wajah yang disebabkan penyakit Noma termasuk kedalam kerusakan yang berat (http://ww1.indosiar.com/v2003/pk/pk_read.htm?id=45)

Tidak ada komentar: